Kebahagiaan, merupakan sesuatu yang sangat diimpikan, didambakan dan diharapkan oleh semua manusia. Banyak cara yang ditempuh oleh manusia untuk mencapainya, baik dengan cara-cara yang halus maupun melalui cara-cara yang kasar, cara-cara yang murah maupun cara-cara yang teramat mahal. Dalam tulisan saya sebelumnya saya pernah menulis artikel tentang kebahagiaan, namun baru sebatas definisi dan pandangan pribadi saja. Nah, kali ini saya akan mencoba membuat artikel tentang kunci mencapai kebahagiaan tersebut.
Dari beberapa sumber yang saya baca dan saya pelajari ada beberapa kunci untuk mencapai kebahagiaan tersebut, antara lain :
- Berpikir dan Bersyukur, manusia adalah mahluk Tuhan paling istimewa dan paling sempurna. Selain karena bentuk tubuhnya yang Tuhan sempurnakan, manusia juga Tuhan anguerahkan akal untuk berpikir. Dan hasil dari berpikir tersebut, manusia bisa membuat (mencipta) sesuatu yang hebat, modern, mutakhir dan canggih. Selain untuk mencipta akal pikiran manusia juga bisa menghancurkan dan memporakporandakan dunia. Dari itulah, manusia sudah seharusnya menggunakan hasil pemikirannya untuk kebaikan dan kebahagiaan. Jika kebaikan dan kebahagiaan sudah kita raih buah dari pemikiran baik kita, hal selanjutnya yang harus kita lakukan adalah bersyukur. Mensyukuri atas kebahagiaan yang telah kita raih, mensyukuri atas nikmat yang telah kita reguk.
- Jangan Marah, sifat emosional dan pemarah merupakan sifat ‘perusak’. Sifat inilah penyebab hancurnya kebahagiaan. Hal ini dikarenakan jika seseorang telah diselimuti kemarahan maka ia tidak akan bisa menggunakan akalnya untuk berpikir, bahkan bisa hilang kendali. Karenanya hindari marah, kendalikan emosi kita jika kita ingin bahagia.
- Jangan Membuat Perbandingan (Compare), jika anda ingin bahagia mulai saat ini berhentilah membanding-bandingkan apa yang anda punya dengan apa yang dipunyai orang lain. Karena sesungguhnya sumber ketidak bahagiaan anda dimulai dari membandingkan. Setelah membandingkan, biasanya akan muncul rasa kurang puas atas apa yang anda miliki dan anda pun akan mulai mencari kepuasan tersebut. Jadi, syukuri apa yang kita miliki saat ini, karena pada dasarnya manusia tidak akan pernah puas.
- Memberi, ya memberi merupakan salah satu kunci dari kebahagiaan. Memberi disini bukan hanya dalam bentuk materi, bisa juga berupa ilmu, senyum, perhatian, dan lain sebagainya.
- Temui & Selesaikan Kesulitan, saya meyakini bahwa semua orang akan menghindari yang satu ini. Namun, tahukan anda bahwa orang yang paling bahagia adalah orang telah lulus dari ujian dan universitas kesulitan tersebut.
- Beribadah dengan Baik, apapun agama dan kepercayaan anda, apapun keyakinan dan keimanan anda jika anda ingin bahagia lakukanlah peribadahan dengan baik. Beribadah dengan baik akan membawa kita sebuah suasana tenang dan damai, dan suasana inilah yang kita butuhkan untuk mencapai kebahagiaan tersebut.
- Tahu Diri, bagi saya sifat tahu diri merupakan salah satu kunci mendapatkan kebahagiaan. Alasannya karena jika kita telah tahu diri maka kita pun akan mengetahui diri kita dan dengan mengetahui diri kita kita bisa mengetahui potensi kita. Potensi jika kita kombinasikan dengan akal pikiran yang baik maka saya yakini hal ini akan menghasilkan kebahagiaan.
- Jalani Hari Ini, artinya adalah hari ini adalah milik kita maka yang tahu dan bisa memanfaatkan sebaik-baiknya hanyalah diri kita sendiri, ketika kita melewatkan sedikit saja peluang yang ada baik peluang untuk kehidupan dunia maupun amal perbuatan untuk kehidupan kita kelak maka semua akan lewat dan kita akan merugi karena satu hari /waktu tidak akan pernah sama sampai kapanpun, dan peluang dan kesempatan itu tidak akan pernah kita dapatkan lagi selamanya, untuk itu kita harus bisa memanfaatkan waktu yang ada dan tersedia sebaik mungkin jika anda ingin mendapatkan kebahagiaan tersebut.
Banyak kalangan menganggap takwa berarti takut kepada Allah dengan
menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Asumsi semacam ini
sah-sah saja, tapi belum sepenuhnya mewakili esensi takwa, apalagi jika
dikaitkan dengan upaya mengaktualkan terma takwa ini tak hanya untuk
kesalehan individual, tapi juga untuk melahirkan kesalehan sosial yang
berdampak besar bagi kemakmuran yang bersendikan keadilan.
